Minggu, 31 Desember 2017

Racun Hati ( Syahwat & Syubhat )

Ayyuhal Ikhwah yang di ramhati Allah ta'ala dalam sebuah hadits, Rasulullah shalallahu'alahi wassalam bersabda, yang artinya : “Musibah (fitnah) itu masuk ke dalam hati seperti dianyamnya tikar, sehelai demi sehelai. Hati mana pun yang menerimanya akan tertitiklah padanya setitik noda hitam. Hati mana pun yang menolaknya akan tertitiklah padanya setitik cahaya putih. Akhirnya hati akan terbagi menjadi dua; hati yang hitam legam cekung seperti gayung yang terbalik tidak mengenal kebaikan, tidak pula mengingkari kemunkaran, selain yang dikehendaki oleh hawa nafsunya, dan hati putih bercahaya yang tidak akan tertimpat mudharat fitnah, selama langit dan bumi masih ada.”  ( Riwayat Muslim (al-Iman II/170), dengan lafadz yang berbeda.)

Dalam hadits ini Rasulullah shalallahu'alahi wassalam memberitahukan bahwa ketika hati telah  tertimpa musibah menjadi dua, yaitu :

Pertama : Hati yang selalu menyerapnya seperti bunga karang yang selalu menyerap air. Maka tertitiklah padanya setitik noda hitam. Demikian seterusnya sehingga hati itu menjadi hitam dan terbalik. Inilah yang dimaksud tamsil beliau, “seperti gayung yang terbalik.” Dan jika hati telah berubah hitam dan terbalik maka akan datanglah dua penyakit yang sangat berbahaya dan akan menjerumuskannya pada jurang kehancuran dan kenistaan :

(1) Tercampur aduknya kebaikan dengan kemunkaran (syubhat), sehingga ia tidak mengenalinya lagi. Bahkan akan sangat mungkin ia dikuasai oleh penyakit ini, sehingga ia tidak akan sungkan-sungkan menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal, juga menganggap sunnah itu sebagai bid’ah dan bid’ah itu sebagai sunnah.

(2) Menjadikan hawa nafsu sebagai penghulu amalnya, dan dia meninggalkan semua yang datang dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Kedua : Hati yang putih bercahaya dengan cahaya iman. Jika musibah fitnah datang, maka ia pun mengingkari dan menolaknya, sehingga dalam hatinya tertitik cahaya putih yang membeningkan hatinya.

Oleh karenanya kita harus paham sebuah kaidah bahwa : Setiap kemaksiatan adalah racun bagi hati. Ia menjadi penyebab sakit dan kehancuran hati, memalingkan iradahnya dari iradah Allah ‘Azza wa Jalla, dan memperburuk kesehatan hatinya.

Wallahu a'lam bish-shawwab.

Disarikan dari Kitab Tazkiyatun Nufus Wa Tarbiyatuha kama Yuqarrirruhu Ulama As-Salaf

Bandung, 27 November 2017
Al Faqir ilaaLLoh Sigit Indrajid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar