Rabu, 14 Februari 2018

SANGKAR BESI TIDAK MERUBAH SINGA MENJADI DOMBA

Oleh : Abu Usamah JR

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لا يُفْتَنُونَ (٢)وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ (٣)

Artinya : "Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman,” dan mereka tidak diuji? Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta. (QS Al Ankabut :2-3).

Allah 'azza wa jalla memastikan akan adanya ujian bagi setiap orang yang mengaku beriman. Sehingga jalan iman, dakwah dan jihad adalah jalan yang didalamnya akan dijumpai ujian. Hikmah dari ujian tersebut adalah untuk mengetahui dan membedakan antara mereka yang jujur dan yang dusta di dalam keimanan. Sehingga nilai keimanan seorang hamba akan nampak setelah adanya ujian-ujian yang datang silih berganti.

Ujian yang menimpa orang beriman kebanyakan dengan orang beriman yang menempuh jalan dakwah dan jihad, bobot dan bentuknya berbeda. Sebab para da'i dan mujahid memiliki level iman yang lebih tinggi daripada orang mukmin kebanyakan. Sedangkan semakin tinggi iman seorang hamba maka akan semakin berat ujian yang diterima. Dan semakin berat ujian akan semakin besar pula pahala yang akan Allah berikan jika mereka bersabar.

Pada setiap masa para ulama dan mujahid diuji oleh Alloh dengan berbagai macam ujian. Ada diantara mereka yang bisa bersabar dan tetap istiqomah di atas jalan dakwah dan jihad hingga akhir perjalanan. Mereka inilah yang menjadi pemimpin dan panutan umat pada masanya serta menjadi teladan bagi umat sesudahnya. Tidak sedikit diantara mereka yang diuji kemudian terhempas dari jalan perjuangan dan menjadi pecundang. Mereka inilah yang ditulis oleh tinta sejarah dengan kalimat celaan, hinaan dan hujatan serta diceritakan keburukannya oleh generasi sesudahnya.

Derajat kemuliaan dan penghormatan dari umat didapatkan oleh para ulama yang jujur setelah mereka mampu bersabar menghadapi kerasnya ujian. Imam Ahmad bin Hambal bersabar menghadapi siksaan dan pemenjaraan berpuluh tahun oleh penguasa dzalim karena mempertahankan keyakinan ahlussunnah bahwa al qur'an adalah kalamullah dan bukan makhluk. Kegigihan beliau dalam mempertahankan prinsip harus dibayar dengan siksaan yang sadis dan pemenjaraan dalam waktu yang lama. Berkat kegigihan beliau mempertahankan prinsip, terjagalah aqidah ahlussunnah yang meyakini bahwa al qur'an adalah kalamullah dan bukan makhluk. Hingga umat pun memberi gelar kepada Imam Ahmad bin Hambal Rahimahullah sebagai imamnya ahlussunnah.

Ibnu Taimiyah Rahimahullah pun menghadapi ujian yang tidak kalah berat dengan Imam Ahmad bin Hambal Rahimahullah demi mempertahankan prinsipnya. Penyiksaan dan pemenjaraan juga dialami oleh Ibnu Taimiyah Rahimahullah. Namun beliau tetap bersabar dalam menghadapi ujian tersebut, bahkan dari balik penjara beliau menghasilkan karya-karya fenomenal yang menjadi rujukan bagi umat ini hingga sekarang. Dan kini umat memuliakan dan menghormati beliau dengan memberi gelar syaikhul islam.

Ujian berat juga senantiasa menyapa para mujahid yang berjuang di jalan Allah pada setiap zaman. Jalan jihad adalah jalan ibtila' , siapa yang menempuhnya berarti ia akan mengarungi gelombang dan badai ujian. Telah diuji oleh Allah para mujahid dari generasi pertama hingga generasi yang akan datang. Inilah sunatullah yang menjadikan jihad sebagian ujian bagi umat ini sebagaimana firman-Nya :

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّىٰ نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِينَ مِنْكُمْ وَالصَّابِرِينَ وَنَبْلُوَ أَخْبَارَكُمْ

Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu. ( QS Muhammad : 31 )

Jihad adalah ujian bagi orang-orang yang mengaku beriman, sehingga nampak yang jujur imannya dan mereka yang dusta. Sebelum, sedang dan sesudah jihad semuanya ada ujian di dalamnya. Bayangan kesusahan, kepayahan dan resiko dari jihad menjadi ujian tersendiri bagi orang yang hendak berjihad. Sedangkan kesulitan dan kepayahan dalam jihad juga menjadi ujian bagi para pelakunya. Sehingga ia dihadapkan pada pilihan antara melanjutkan jihad ataukah kembali kepada keluarganya.

Kesulitan dalam jihad dan resiko yang menimpa tidak jarang membuat orang-orang yang lemah memilih undur diri dari kancah jihad. Resiko penangkapan, penyiksaan dan pemenjaraan telah banyak merontokkan iman para mujahid. Ada yang kemudian memilih untuk pensiun dari jihad setelah berhadapan dengan resiko-resiko tersebut. Dan yang paling parah adalah yang memilih murtad  seraya bergabung dengan musuh dari kalangan thoghut.

Adapun para lelaki sejati yang berjiwa ksatria, tetap setia menempuh jalan jihad meskipun beratnya ujian dan resiko pernah mereka alami. Luka-luka akibat pertempuran tidak menjadikan meteka mengalami trauma dari jihad. Maka tatkala luka telah sembuh sang singa pun kembali mengaum di medan laga dengan lebih ganas, seakan ia melupakan luka-luka yang pernah dialami. Ia pun tetap setia dalam jihad sampai Allah Robbul 'izzati memanggilnya pulang untuk beristirahat di sisi-Nya.

Begitu pun para ksatria umat ini yang mengalami ujian pemenjaraan, ia kembali ke medan jihad tidak lama setelah menghirup udara bebas. Diantara mereka seperti Syaikh Abu Mush'ab Az Zarqawi Rahimahullah, Syaikh Abu Bakar Al Baghdady hafidzahullah dan yang lainnya. Bahkan diantara mereka berhasil  menorehkan prestasi gemilang yang hasilnya bisa dirasakan oleh umat ini. Itulah fakta bahwa, sangkar besi tidak merubah singa menjadi domba. Dimanapun singa ditempatkan ia akan tetap menjadi singa.

مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ قَضَىٰ نَحْبَهُ وَمِنْهُمْ مَنْ يَنْتَظِرُ ۖ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلًا

Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka tidak merubah (janjinya). (QS Al Ahzab:23).

Semoga Allah menjaga para muwahidin masjunin untuk istiqomah diatas millah tauhid dan jihad. Sehingga terali besi hanya akan membuat para singa semakin buas dan ganas menyerang musuh. Maka para singa tersebut akan kembali berlaga setelah keluar dari kandangnya, in syaa Allah.

Wallahu musta'an
30 Rabiutsani 1439H

Rabu, 07 Februari 2018

Hukum Mengobati Sipir Penjara

Pertanyaan : Bagaimana Hukum, mengobati/membekam Para Sipir Penjara Thogut?

Jawaban :

Dengan memuji Allah ta'ala, kami katakan : Sesungguhnya Para Sipir Penjara Thogut adalah Autad atau Pelaksana dari Hukum yang berlaku di Negeri ini, atau kepanjangan tangan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Padahal telah di sebutkan dalam sebuah atsar  :

وقد سئل الإمام أحمد رحمه الله سأله السجان عندما كان في السجن, قال: يا أبا عبد الله الحديث الذي روي عن الظلمة وأعوانهم صحيح؟ فأجاب الإمام أحمد: نعم" قال السجان: فأنا من أعوان الظلمة؟ قال الإمام أحمد: أعوان الظلمة من يأخذ شعرك ويغسل ثوبك ويصلح طعامك ويبيع ويشتري منك, فأما أنت فمن أنفسهم

“Sungguh Al Imam Ahmad rahimahullah ditanya oleh sipir penjara saat beliau berada di dalam penjara, dia berkata: “Wahai Abu Abdillah, apakah hadits yang diriwayatkan tentang orang-orang zalim dan para pembantunya itu shahih?”, Maka Al Imam Ahmad menjawab: “Ya”. Maka si sipir berkata: “Berarti saya termasuk para pembantu orang-orang zalim?” Maka Al Imam Ahmad berkata: “Para pembantu orang-orang zalim itu adalah orang yang mencukur rambutmu, mencucikan pakaianmu, menyediakan makananmu, serta yang menjual dan membeli darimu, adapun kamu maka termasuk orang-orang yang zalim itu.” ( Dituturkan oleh Ibnul Jauzi dalam Manaqib Al Imam Ahmad hal: 397, dari Majmu’ Fatawa Asy Syaikh Abi Humam, juz 2 hal: 16-17 )

Hadits yang dimaksud di atas adalah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :

إذا كان يوم القيامة نادى مناد اين الظلمة وأعوانهم من لاق لهم دواة أو ربط لهم كيساً أو مد لهم مدة قلم فاحشروهم معهم

“Bila di hari kiamat maka penyeru menyerukan : Mana orang-orang zalim dan para pembantu mereka, barangsiapa mencairkan tinta bagi mereka atau mengikatkan karung bagi mereka atau memberikan tinta pena bagi mereka, maka kumpulkanlah mereka itu bersama mereka”

Dan telah kita ketahui bersama, bahwa Imam Ahmad adalah seorang Imam yang hidup di masa Penguasa Muslim, akan tetapi Penguasa Muslim Yang Zhalim. Dan Imam Ahmad menyebutkan bahwa Sipir Penjara tersebut adalah Orang-orang Zalim. Maka apa gerangan dengan Sipir Penjara Thogut hari ini?!!

Sungguh Sufyan telah ditanya tentang orang zalim yang hampir binasa di padang pasir : "Apakah boleh dia diberi minum air?" Maka beliau menjawab: "Tidak boleh, biarkan dia mati, karena sesungguhnya hal itu adalah pemberian tolong baginya." Selesai ( Ihya Ulumuddin ) 

Begitulah Para Salaf menyikapi orang-orang zhalim. Maka adakah Akhlak yang baik lagi mulia, dari Pada Akhlak Rasulullah shalallahu'alahi wassalam dan Para Pengikutnya ( Kaum Salaf ) ?

Wallahu a’alam bish-shawab

WAJIB ATAS KALIAN MEMBEBASKAN TAWANAN KAUM MUSLIMIN...!!

Ibnu Khuwaizi Mindad mengatakan

Ayat ini :

ثُمَّ أَنتُمْ هَآؤُلآءِ تَقْتُلُونَ أَنفُسَكُمْ وَتُخْرِجُونَ فَرِيقًا مِّنكُم مِّن دِيَارِهِمْ تَظَاهَرُونَ عَلَيْهِم بِاْلإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَإِن يَأْتُوكُمْ أُسَارَى تُفَادُوهُمْ وَهُوَ مُحَرَّمٌ عَلَيْكُمْ إِخْرَاجُهُمْ أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ فَمَاجَزَآءُ مَن يَفْعَلُ ذَلِكَ مِنكُمْ إِلاَّ خِزْيُُفيِ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرَدُّونَ إِلىَ أَشَدِّ الْعَذَابِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ

Artinya : “Kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan mengusir segolongan daripada kamu dari kampung halamannya, kamu bantu-membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu. Apakah kamu beriman kepada sebagian dari Al-Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat”. ( QS. Al Baqoroh: 85 ). Mengandung wajibnya membebaskan tawanan. Dalam hal ini ada hadits-hadits Rasulullah shollallahu‘alaihi wasallam yang menyatakan beliau menebus para tawanan dan menyuruh membebaskan mereka. Itulah yang diamalkan oleh kaum muslimin dan telah tercapai ijma’ dalam hal ini.”

Wajib membebaskan tawanan dengan harta baitul mal, kalau tidak maka wajib bagi seluruh kaum muslimin. Siapa di antara mereka sudah melakukannya berarti telah menggugurkan kewajiban itu atas yang lain.”

Beliau juga mengatakan : Imam Malik rahimahullah menyatakan : Manusia wajib menebus tawanan-tawanan mereka sekalipun menghabiskan seluruh harta mereka. Ini juga sudah menjadi ijma’. [ Al Qurthubi 2/242 ]. 

Ayyuhal Ikhwah, perhatikanlah serta renungankanlah firman Allah diatas. Bukankah hari ini kau melihat betapa banyak tawanan kaum muslimin di negeri-negeri kuffar, bahkan di Negeri kalian sendiri. Hampir di seluruh penjara di Indonesia telah di huni oleh Ikhwan-ikhwan kita, Ustadz kita, Ulama kita bahkan Akhwat kita?!! lantas kalian hanya sibuk dengan istri, anak dan perniagaan kalian tanpa ada usaha untuk membebaskan mereka.

Dan bahkan kalian telah mendengar sakitnya Syaikhuna Abu Bakar Ba'asyir fakkallahu ashroh, ulama sepuh yang hidupnya beliau habiskan untuk mendakwahkan Syari'at Allah sampai-sampai beberapa periode para penguasa durjana telah menzholimi beliau. Lantas apa yang bisa kau perbuat?!!

Dan bahkan, kalian telah mendengar berita Syaikhuna Abu Sulaiman Aman Abdurrahman fakkallahu ashroh menjelang kebebasannya tetapi justru beliau di culik kembali yang sampai saat ini tak ada kabar tentang beliau. Dan kaupun tak bisa berbuat apa-apa untuk membebaskan kedua Ulama Rabbani Negeri ini.

Dan apakah kalianpun tidak mendengar berita Para Akhwat-akhwat kita yang saat ini menghuni rutan mako brimob?!! Dan kalianpun tak bisa berbuat apa-apa.

Dan masih banyak lagi ikhwan-ikhwan kita yang saat ini sedang menghuni Penjara-penjara Thogut bahkan diantara ikhwah kita mendapatkan perlakuan zholim oleh Petugas-petugas Lapas. Dan kalianpun belum bisa berbuat apa-apa untuk membebaskan mereka.

Dan kepada Para Tawanan Mujahidin di Penjara Rutan Mako Brimob, Lapas Cipinang, Lapas Salemba, Lapas-lapas Nusakambangan, Lapas Madiun, Lapas Pemekasan, Lapas Jelekong, Lapas Majalengka, Lapas Karawang, Lapas Kosambi, Lapas Polda Metro Jaya dan Lapas-lapas yang kami tidak sebutkan maafkanlah saudara kalian atas kelalaian dan ketidak sanggupan kami untuk membebasakan kalian, karena kami hanya bisa menunggu dan menunggu entah sampai kapan kezholiman terhadap kalian akan terus terjadi.

Semoga Allah selalu membimbing kita semua di atas hidayah dan ketaatan kepada-Nya.

Bumi Allah, 15 Agustus 2017
Al Faqir ilaaLLoh Utsman Abdurrahman

Merenung Sejenak

Allah Ta’ala berfirman :

وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَىٰ تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِينَ

Artinya : Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman. ( Qs. Adz-dzariyat : 55 )

Berangkat dari sebuah ayat diatas penulis sedikit memberikan wejangan akan sebuah peringatan yang mana peringatan itu sangat bermanfaat bagi kita sebagai seorang yang mengaku muslim. Penulis disini tidak ingin memberikan banyak sebuah nasehat, akan tetapi penulis mengajak kepada para pembaca untuk sedikit flashback akan sebuah kezhaliman Thogut Negeri ini kepada Kaum Muslimin khususnya Para Ikhwan-ikhwan yang saat ini menjadi penghuni penjara-penjara thogut negeri ini.

Cukup memprihatinkan negeri yang mayoritasnya muslim akan tetapi jauh dari tuntutan syariat, sehingga seorang yang benar-benar mengamalkan Islam yang sesuai dengan ajaran Nabi akhir zaman di anggap radikal, teroris atau islam garis keras. Padahal apabila kita melihat serta meneliti ajaran Rasulullah Muhammad Shalallahu'alaihi wassalam kita akan dapatkan sebuah pelajaran yang memang banyak diamalkan oleh mereka yang di cap teroris oleh negeri ini.  Sayang... teramat sayang, banyaknya orang yang mengaku muslim di negeri ini akan tetapi tidak paham letak dimana penghambaan kepada Sang Kholiq dengan sebaik-baiknya Pemahaman yang diyakini serta diamalkan oleh Para Sahabat Nabi shalallahu'alahi wassalam. Sehingga, orang-orang yang Ikhlas serta amanah dalam mengajarkan dan mengamalkan Risalah Dari Langit ini dihujat, dimusuhi, diusir, dikejar, dipenjara bahkan dibunuh oleh Para Penyembah Burung Garuda Pancasila tersebut.

Maka ambillah pelajaran, renungankanlah bagaimana Permusuhan Para Penyembah Garuda itu kepada Kaum Muslimin serta Para Pejuang Syari'at Negeri ini. Dimana tidaklah kezhaliman itu akan berakhir kecuali engkau angkat senjatamu lalu kau arahkan kepada Para Penyembah Thogut Pancasila. Dari dulu hingga sekarang kezholiman terhadap Kaum Muslimin tak akan pernah berakhir kecuali dengan tegaknya Laa Ilaha Ilallah diatas Bumi yang bernama Indonesia ini.

Ingatkah engkau...?! Tahun dimana Negara Islam Indonesia diploklamirkan oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo atau yang biasa dikenal dikalangan Warga NII Imam SMK, beliau adalah seorang plokamir Negara Islam Indonesia yang mana sampai saat ini NII masih tetap eksis katanya, cuma Perjuangan Sudah tidak sesuai dengan Gagasan Pendahulu mereka, saat ini mereka lebih banyak bertaqiyah dengan alibi atur strategi, padahal jiwa perang mereka kebanyakan sudah redup oleh petinggi-petinggi mereka yang menggiring mereka kepada Ghazwul Fikr, padahal hari ini Jihad adalah Fardhu'ain. Akhirnya bawahan manut apa kata atasan, itulah sosok Warga NII zaman ini. Yang mana perbedaannnya sangat jauh dari Generasi Awal mereka.

Wahai NII tidaklah engkau marah dan menuntut balas akan Imam mu yang telah di eksekusi oleh Thogut Soekarno namun engkau masih diam tanpa ada perlawanan sampai saat ini?!! dimana klaimmu yang kau dengung-dengungkan untuk Merebut Kembali Negaramu, dari Jajahan Negara Pancasila?!! Duhai, tidak malukah dirimu, hidup dalam jajahan Negara Pancasila? bukanlah suatu kekalahan itu terletak dari terebutnya wilayah ketangan musuh, akan tetapi hakikat kekalahan adalah hilangnya semangat untuk bertempur, apakah kalian saat ini telah kehilangan semangat tempur?!! Sehingga sampai saat ini tak ada taringmu untuk merebut kembali wilayah yang telah di kuasai NKRI? Duhai malunya hidup dinegeri sendiri tapi masih terjajah. Itulah sosok NII bak macan ompong yang menunggu disembelih satu persatu oleh Kafirin yang akan menghanguskan Kaum Muslimin di Negerinya.

Berbicara kezhaliman di negeri ini terhadap kaum muslimin, penulis rasa ; tidak akan pernah habis untuk dibahas, mereka Para Penjajah Kuffar tidak akan pernah berhenti sampai Orang-orang itu mengikuti mereka sebagaimana mereka telah murtad. Mari sedikit kita mengulang sejarah kembali, kalian masih ingat tragedi Tanjung Priok? Dimana Para Anshor Thogut membrondong Kaum Muslimin yang diperkirakan data dari Sontak (SOlidaritas Untuk peristiwa Tanjung Priok) jumlah korban yang tewas pada saat itu mencapai 400 orang. Akan tetapi kebiadaban Thogut Negeri ini slalu ditutup oleh Penyihir lewat media-media Pendukung Kekafiran Negeri ini. Akhirnya Kaum Muslimin tertipu kembali oleh Wajah-wajah Iblis semacam Soeharto Laknatullah. Ya begitulah Negeri ini kepada Kaum Muslimin, tak ada ruang untuk Islam dam Umatnya, mereka semua penipu memberikan kelonggaran manakala islam tak diamalkan sesuai apa yang diajarkan Nabi-Nya.

Lalu ada lagi sebuah pembantaian Kaum Muslimin di Lampung, tepatnya di Desa Talang Sari. Ratusan nyawa kaum muslimin melayang dihabisin, diberondong oleh Aparat Thogut, namun telah hilang kezhaliman serta pembataian Kaum Muslimin dari benak Masyarakat Awam. Dan masih banyak lagi kisah-kisah memilukan hati Umat Islam atas kezhaliman Penguasa Negeri ini. Dan sampai saat inipun, masih terjadi Kezhaliman tersebut yang bermunculan di Penjara-penjara mereka, yang telah menzhalimi Para Ikhwan-ikhwan yang terlibat dalam kasus Terorisme. Padahal sejatinya perang melawan terorisme adalah Semboyan Panglima Salib Josh Bush dalam rangka mengkaburkan Perang Salib yang mereka tabuh. Perang melawan terorisme adalah perang dengan Islam dan Mujahidin, ya perang ini telah ditabuh pasukan salib perang melawan terorisme perang dengan mujahid, dan ternyata Pemerintah Indonesia pun turut andil ikut campur dalam Peperangan ini, alibi menjaga keamanan, menertibkan Negara akan tetapi sejatinya memerangi Islam dan Mujahidin. Berapa banyak janda-janda Syuhada, serta anak-anak yatim akibat korban kebiadaban Densus88 si pasukan Salib Indonesia. Ulah tangan-tangan mereka yang beralibikan menjaga ketertiban Negara, seorang Istri menjadi janda, seorang anak menjadi yatim karena suami dan ayah mereka dibunuh si Pasukan Salib. Hasbunalloh Wanikmal Wakil!! Tidak sampai disitu kezhaliman Pasukan Salib, disamping mereka membunuh, disamping itu juga mereka memenjarakan Ikhwan-ikhwan Mujahidin dalam penjara-penjara mereka. Ada diantara Para Tawanan itu masih tetap dizhalimi didalam Penjara-penjara mereka. Ya, kezhaliman mereka tak akan berhenti sampai Jihad ditegakkan diatas mereka.

وَلَوْلَا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَهُدِّمَتْ صَوَامِعُ وَبِيَعٌ وَصَلَوَاتٌ وَمَسَاجِدُ يُذْكَرُ فِيهَا اسْمُ اللَّهِ كَثِيرًا ۗ وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ

Artinya : "Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya." ( Qs.  Al Hajj : 40 )

Ya melalui perantara tangan-tangan Para Ikhwan yang senantiasa menegakkan Jihad, mereka tidak akan semena-mena dalam melakukan kerusakan. Sungguh pasar-pasar jihad telah dibuka, dimana sebagian orang telah berjualan, dan sebagian orang telah laku berjualan, dan sebagian orang telah merugi, dan sebagian orang masih menunggu barang dagangannya. Dan tidaklah orang yang bahagia itu melainkan ketika pasar telah dibuka, dan dia berjualan diawal, dan mendapatkan rizki pun lebih cepat, sehingga diawal juga ia meninggalkan pasar. Begitulah hakikat peperangan Salib hari ini, perang dimana yang telah berkorbar sampai suatu saat apinya akan membakar Pasukan Salib di Dabiq, BI'IDZNILLAH...!!

Sebagai penutup dari tulisan ini, penulis berkata sebagaimana yang dikatakan oleh Abu Dujanah al-Khurosaniy : ''Sesungguhnya kehidupan kita adalah sebuah kisah, dan kita para ksatrianya. Kita tulis bab-babnya dengan amal perbuatan kita. Maka berusahalah untuk menjadikan kisah-kisah kalian tercatat dalam kisah perjalanan orang-orang sholeh. Dan berusahalah untuk menjadikan akhir kehidupan kalian syahid di jalan Allah. Demi Allah, tidaklah pantas bagi para ksatria kecuali mati terbunuh. Dan tidak ada yang menghapuskan dosa-dosa kita sebagaimana halnya kesyahidan di jalan Allah.''

Kemuliaan itu bagi yang memulai (merintis dan menginspirasi) suatu amal dan perbuatan, meski pengikut/generasi setelahnya lebih baik dan lebih profesional dalam beramal.

اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

Artinya : "Beramallah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat amalmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." ( Qs. at-Taubah : 105 )

Wallahu a'lam bish-shawwab.

Bumi Allah, 2 Muharam 1439 H
Al Faqir illallah Utsman Abdurrahman

Kejahatan Terselubung Didalam Lapas-lapas Indonesia.

Sungguh sangat memprihatinkan Negeri Indonesia ini yang mayoritasnya muslim akan tetapi  tidak terbina sebagaimana mestinya Islam mengatur, tak jarang kejahatan didepan mata kita terjadi dari kasus kecil sampai kasus-kasus besar, dari kalangan bawah sampai kalangan elit pemerintahan pun banyak terjadi. Baik dilingkungan luar maupun didalam penjara kejahatanpun banyak terjadi.

Sebagai contoh sebagai kasus yang baru-baru ini penulis temui, tepatnya di Lapas Pamekasan, Madura sana. Peredaran Narkoba didalam penjara yang di beking oleh Petugas Lapas sendiri, yang mengakibatkan terjadinya bentrok antara Warga Binaan Kriminal Umum dengan Kasus Terpidana Teroris sampai terjadinya penusukan terhadap satu kasus terorisme bernama Agung Fauzi. Namun karena mereka tidak ingin disalahkan oleh Masyarakat akhirnya kasus ini ditutup dengan mengatakan kepada salah satu Media Internet bahwa terjadinya penusukan itu akibat salah paham antara napi umum dengan napi teroris, padahal cerita yang benar bahwa mereka tidak ingin kebohongan dan kebobrokan Lapasnya tercium oleh Masyarakat Indonesia. Siapa yang bertanggung jawab dalam hal ini? Tentunya KPLP ( Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakat ) akan suara KPLP tidak ada pada saat itu justru kejahatan ini dilindungi oleh KPLP bersama stafnya.

Kejahatan demi kejahatan selalu terjadi sebut saja Kejahatan yang pernah terjadi dalam sejarah Lapas Jelekong, hilangkan pantauan KPLP sehingga menyebabkan hilangnya nyawa seorang napi bernama Asep. Asep menjadi tahanan Lapas Narkoba Jelekong pada 16 Juni lalu. Namun memang naas nasib Asep dianinaya oleh Teman sekamarnya tanpa sepengetahuan Para Petugas Lapas, padahal menjadi hak wajib bagi Para Petugas Lapas memantau keadaan Para Narapidana terutama yang paling bertanggung jawab dalam keamanan adalah KPLP namun apa kerjanya? Sampai-sampai ada kejadian seperti ini tidak terendus oleh KPLP dan Staf?!! Ya begitulah Tanggungjawab jika diberikan oleh orang-orang berorientasi hanya uang yang dipikirkan. Bahkan Lapas Jelekong pun pernah terjadi bentrok antara Narapidana yang terpengaruh dari Minuman Keras, entah darimana Minuman Keras ini bisa masuk ke Lapas tersebut. Dan siapakah yang bertanggung jawab dalam ini, kok bisa pihak Petugas Lapas tidak mengetahui masuknya minuman Keras? Narapidana yang masukin? tentu tidak mungkin. Pastinya ada dari pihak Lapas yang memasukkan minuman tersebut sehingga Para Napi bisa berpesta ria minuman berakohol tersebut, akhirnya terjadilah keributan. Siapakah yang bertanggungjawab kalau bukan KPLP?

Tak hanya kejadian di dua lapas tersebut akan tetapi dilapas-lapas yang lainpun banyak terjadi yang pada dasarnya semua kejadian ini KPLP lah bertanggungjawab.

#Masyarakat_Mari_Berfikir_Cerdas
#IndonesiaBersyariah

Senin, 05 Februari 2018

Muqadimah Penjelasan Qawa'idul Arba

Dalam tulisan kali ini kami menghadirkan sebuah tema yang kami ambil dari sebuah Matan Kitab القواعد الأربع ( Empat Kaidah dalam memahami Tauhid ) yang mana kitab ini di tulis oleh Al Imam Syaikhul Islam Muhammad Ibnu Abdul Wahb rahimahullah, seorang mujtahid, dimana pada zaman beliau banyak kesyirikan dan bid'ah sehingga beliau di gelari seorang Ulama Mujtahid di Karenakan banyaknya membongkar syubhat yang di lontarkan musuh-musuh Dakwah Para Nabi dan Rasul ( Tauhid ).

Sehingga Beliau rahimahullah dituduh sebagai orang yang memecah bela, padahal Dakwah yang beliau sampaikan adalah dakwah yang sesuai dengan Ajaran Nabi dan Rasul, maka tidak heran jika hari ini ketika kita mengikuti pemahaman Syaikh Muhammad Ibnu Abdul Wahb rahimahullah akan disematkan gelar Wahabi, padahal Wahabi yang di maksud para ulama sesat bukanlah Syaikh Muhammad Ibnu Abdul Wahb rahimahullah, akan tetapi Abdul Wahab bin Rustum. Yang mana firqoh ini dinamakan wahabi, dan ia merupakan adalah sempalan dari firqoh Khawarij, yg muncul pada abad kedua Hijriyyah jauh sebelum masa Syaikh Muhammad Ibnu Abdul Wahb rahimahullah.

Untuk itu jika kita tidak mengenal Dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahb rahimahullah akan mudah terkecoh dr lontaran musuh-musuh Dakwah yang tidak menyukai apa yang didakwahkan oleh Syaikh Muhammad Ibnu Abdul Wahb rahimahullah.

Itu sedikit sebagai kata pengantar tentang Syaikh Muhammad Ibnu Abdul Wahb rahimahullah, in syaa Allah biografi beliau bisa di baca melalui pdf karena penulis melihat banyak di channel-channel munashir yg menyebarkan biografi Syaikh Muhammad Ibnu Abdul Wahb rahimahullah.

Matan Qawaidul Arba adalah sebuah risalah dari skian risalah yang ditulis oleh Syaikh Muhammad Ibnu Abdul Wahb rahimahullah.

Al-Qawa’id adalah bentuk jamak dari qa’idah. Yaitu pondasi yang bercabang darinya banyak permasalahan atau cabang-cabang. Ketika telah kita memahami empat Kaidah Pondasi Tauhid ini kita akan menemukan permasalahan dalam hal tauhid. Dan in syaa Allah ketika kita mempelajari empat kaidah ini, kita akan mengenal tauhid dan syirik. Apa kaidah dalam masalah tauhid? Apa kaidah dalam perkara syirik?

Karena banyak orang yang serampangan dalam dua perkara ini. Mereka seenaknya sendiri dalam memaknai apa tauhid dan syirik tersebut. Setiap orang menafsirkannya sesuai dengan hawa nafsunya. Bahkan yang wajib bagi kita dalam meletakkan kaidah adalah dengan mengembalikan kepada kitab dan sunnah agar peletakan kaidah ini benar dan selamat diambil dari kitab Allah dan sunnah RasulNya shallallahu‘alaihi wa sallam. Terlebih lagi dalam dua perkara yang besar ini, yaitu tauhid dan syirik.

Syaikh rahimahullah tidak menyebutkan kaidah ini dari pendapat atau pemikiran beliau sendiri sebagaimana yang dilakukan oleh banyak orang yang serampangan itu. Beliau mengambil kaidah-kaidah ini hanya dari kitab Allah dan sunnah Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam serta perjalanan hidup beliau.

Maka, jika kita telah mengetahui kaidah-kaidah ini dan memahaminya, akan mudah bagi kita setelah itu untuk mengenali tauhid yang dengannya lah Allah mengutus para rasul dan menurunkan kitab kitabNya ; dan untuk mengenali syirik yang Allah telah peringatkan darinya dan Allah telah jelaskan bahayanya di dunia dan akhirat.

Ini adalah perkara yang sangat penting. Bahkan lebih penting bagi kita daripada mengetahui hukum-hukum shalat, zakat, ibadah, dan seluruh perkara agama. Karena ini adalah perkara yang paling pertama dan mendasar. Karena shalat, zakat, haji, dan ibadah lainnya tidak sah apabila tidak dibangun di atas pondasi akidah yang benar, yaitu tauhid yang murni untuk Allah ‘azza wa jalla.

Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahb rahimahullah telah memulai empat kaidah ini dengan pendahuluan yang agung. Di dalamnya ada doa untuk para penuntut ilmu dan peringatan terhadap apa yang hendak beliau sampaikan.

Yaitu, ketika Beliau rahimahullah menyebutkan :

أَسْأَلُ اللهَ الْكَرِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ أَنْ يَتَوَلَّاكَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، وَأَنْ يَجْعَلَكَ مُبَارَكًا أَيْنَمَا كُنْتَ، وَأَنْ يَجْعَلَكَ مِمَّنْ إِذَا أُعْطِيَ شَكَرَ، وَإِذَا ابْتُلِيَ صَبَرَ، وَإِذَا أذَنبَ اسْتَغْفَرَ. فَإِنَّ هَؤُلاءِ الثَّلاثَ عُنْوَانُ السَّعَادَةِ

Artinya : Saya memohon kepada Allah Yang Maha Pemurah,Tuhan ‘Arsy yang agung agar memeliharamu di dunia dan akhirat, menjadikanmu diberkahi di manapun berada, menjadikanmu bersyukur saat diberi nikmat, bersabar ketika ditimpa musibah, dan meminta ampun jika berbuat dosa. Tiga hal terakhir yang telah disebutkan di atas adalah kunci kebahagiaan.

Ini adalah pendahuluan yang sangat agung. Di dalamnya ada doa dari Syaikh rahimahullah untuk setiap penuntut ilmu yang sedang mempelajari akidahnya dalam rangka menginginkan kebenaran dan hendak untuk menjauh dari kesesatan dan kesyirikan. Karenanya, ia pantas untuk mendapat perlindungan Allah di dunia dan akhirat.

Jika Allah telah melindunginya di dunia dan akhirat, maka tidak ada jalan bagi hal-hal yang tidak disukai untuk sampai kepadanya. Tidak pada agamanya, tidak pula pada dunianya.

Allah ta’ala berfirman yang artinya :

“Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya pelindungnya ialah syaitan…” ( QS. Al Baqarah : 257 ).

Dan jika Allah telah melindungimu, maka dia akan mengeluarkan engkau dari segala kegelapan. Dari kegelapan syirik, kekufuran, keragu-raguan, dan penentangan menuju cahaya iman, ilmu yang bermanfaat, dan amal shalih.

Allah berfirman : “Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah adalah pelindung orang-orang yang beriman dan karena sesungguhnya orang-orang kafir itu tidak mempunyai pelindung.” ( QS. Muhammad : 11).

Dan jika Allah telah melindungimu dengan pemeliharaanNya, taufiqNya, dan hidayahNya di dunia dan akhirat, maka sungguh engkau akan berbahagia dengan kebahagiaan yang tidak ada kepedihan setelahnya selama-lamanya. Di dunia, Allah akan melindungimu dengan hidayah, taufik, dan perjalanan di atas metode yang selamat. Dan di akhirat, Allah akan melindungimu dengan memasukkan engkau ke dalam surgaNya, kekal dan dikekalkan.

Di dalamnya tidak ada sedikitpun ketakutan, sakit, kepedihan, ketuaan, dan tidak ada pula perkara yang tidak disukai. Inilah perlindungan Allah bagi hambaNya yang beriman di dunia dan akhirat.

Demikianlah sedikit muqadimah dari kami sebagai penjelasan dari matan Qawa'idul Arba' semoga dengan yang sedikit ini bisa bermanfaat untuk para pembaca, serta mendapatkan taufiq dan tuntunan ilahi agar senantiasa tetap istiqamah dalam agam dan keta'ata kepada Allah jalla wa a'laa. Wallahu a'lam bish-shawwab