Rabu, 07 Februari 2018

Merenung Sejenak

Allah Ta’ala berfirman :

وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَىٰ تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِينَ

Artinya : Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman. ( Qs. Adz-dzariyat : 55 )

Berangkat dari sebuah ayat diatas penulis sedikit memberikan wejangan akan sebuah peringatan yang mana peringatan itu sangat bermanfaat bagi kita sebagai seorang yang mengaku muslim. Penulis disini tidak ingin memberikan banyak sebuah nasehat, akan tetapi penulis mengajak kepada para pembaca untuk sedikit flashback akan sebuah kezhaliman Thogut Negeri ini kepada Kaum Muslimin khususnya Para Ikhwan-ikhwan yang saat ini menjadi penghuni penjara-penjara thogut negeri ini.

Cukup memprihatinkan negeri yang mayoritasnya muslim akan tetapi jauh dari tuntutan syariat, sehingga seorang yang benar-benar mengamalkan Islam yang sesuai dengan ajaran Nabi akhir zaman di anggap radikal, teroris atau islam garis keras. Padahal apabila kita melihat serta meneliti ajaran Rasulullah Muhammad Shalallahu'alaihi wassalam kita akan dapatkan sebuah pelajaran yang memang banyak diamalkan oleh mereka yang di cap teroris oleh negeri ini.  Sayang... teramat sayang, banyaknya orang yang mengaku muslim di negeri ini akan tetapi tidak paham letak dimana penghambaan kepada Sang Kholiq dengan sebaik-baiknya Pemahaman yang diyakini serta diamalkan oleh Para Sahabat Nabi shalallahu'alahi wassalam. Sehingga, orang-orang yang Ikhlas serta amanah dalam mengajarkan dan mengamalkan Risalah Dari Langit ini dihujat, dimusuhi, diusir, dikejar, dipenjara bahkan dibunuh oleh Para Penyembah Burung Garuda Pancasila tersebut.

Maka ambillah pelajaran, renungankanlah bagaimana Permusuhan Para Penyembah Garuda itu kepada Kaum Muslimin serta Para Pejuang Syari'at Negeri ini. Dimana tidaklah kezhaliman itu akan berakhir kecuali engkau angkat senjatamu lalu kau arahkan kepada Para Penyembah Thogut Pancasila. Dari dulu hingga sekarang kezholiman terhadap Kaum Muslimin tak akan pernah berakhir kecuali dengan tegaknya Laa Ilaha Ilallah diatas Bumi yang bernama Indonesia ini.

Ingatkah engkau...?! Tahun dimana Negara Islam Indonesia diploklamirkan oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo atau yang biasa dikenal dikalangan Warga NII Imam SMK, beliau adalah seorang plokamir Negara Islam Indonesia yang mana sampai saat ini NII masih tetap eksis katanya, cuma Perjuangan Sudah tidak sesuai dengan Gagasan Pendahulu mereka, saat ini mereka lebih banyak bertaqiyah dengan alibi atur strategi, padahal jiwa perang mereka kebanyakan sudah redup oleh petinggi-petinggi mereka yang menggiring mereka kepada Ghazwul Fikr, padahal hari ini Jihad adalah Fardhu'ain. Akhirnya bawahan manut apa kata atasan, itulah sosok Warga NII zaman ini. Yang mana perbedaannnya sangat jauh dari Generasi Awal mereka.

Wahai NII tidaklah engkau marah dan menuntut balas akan Imam mu yang telah di eksekusi oleh Thogut Soekarno namun engkau masih diam tanpa ada perlawanan sampai saat ini?!! dimana klaimmu yang kau dengung-dengungkan untuk Merebut Kembali Negaramu, dari Jajahan Negara Pancasila?!! Duhai, tidak malukah dirimu, hidup dalam jajahan Negara Pancasila? bukanlah suatu kekalahan itu terletak dari terebutnya wilayah ketangan musuh, akan tetapi hakikat kekalahan adalah hilangnya semangat untuk bertempur, apakah kalian saat ini telah kehilangan semangat tempur?!! Sehingga sampai saat ini tak ada taringmu untuk merebut kembali wilayah yang telah di kuasai NKRI? Duhai malunya hidup dinegeri sendiri tapi masih terjajah. Itulah sosok NII bak macan ompong yang menunggu disembelih satu persatu oleh Kafirin yang akan menghanguskan Kaum Muslimin di Negerinya.

Berbicara kezhaliman di negeri ini terhadap kaum muslimin, penulis rasa ; tidak akan pernah habis untuk dibahas, mereka Para Penjajah Kuffar tidak akan pernah berhenti sampai Orang-orang itu mengikuti mereka sebagaimana mereka telah murtad. Mari sedikit kita mengulang sejarah kembali, kalian masih ingat tragedi Tanjung Priok? Dimana Para Anshor Thogut membrondong Kaum Muslimin yang diperkirakan data dari Sontak (SOlidaritas Untuk peristiwa Tanjung Priok) jumlah korban yang tewas pada saat itu mencapai 400 orang. Akan tetapi kebiadaban Thogut Negeri ini slalu ditutup oleh Penyihir lewat media-media Pendukung Kekafiran Negeri ini. Akhirnya Kaum Muslimin tertipu kembali oleh Wajah-wajah Iblis semacam Soeharto Laknatullah. Ya begitulah Negeri ini kepada Kaum Muslimin, tak ada ruang untuk Islam dam Umatnya, mereka semua penipu memberikan kelonggaran manakala islam tak diamalkan sesuai apa yang diajarkan Nabi-Nya.

Lalu ada lagi sebuah pembantaian Kaum Muslimin di Lampung, tepatnya di Desa Talang Sari. Ratusan nyawa kaum muslimin melayang dihabisin, diberondong oleh Aparat Thogut, namun telah hilang kezhaliman serta pembataian Kaum Muslimin dari benak Masyarakat Awam. Dan masih banyak lagi kisah-kisah memilukan hati Umat Islam atas kezhaliman Penguasa Negeri ini. Dan sampai saat inipun, masih terjadi Kezhaliman tersebut yang bermunculan di Penjara-penjara mereka, yang telah menzhalimi Para Ikhwan-ikhwan yang terlibat dalam kasus Terorisme. Padahal sejatinya perang melawan terorisme adalah Semboyan Panglima Salib Josh Bush dalam rangka mengkaburkan Perang Salib yang mereka tabuh. Perang melawan terorisme adalah perang dengan Islam dan Mujahidin, ya perang ini telah ditabuh pasukan salib perang melawan terorisme perang dengan mujahid, dan ternyata Pemerintah Indonesia pun turut andil ikut campur dalam Peperangan ini, alibi menjaga keamanan, menertibkan Negara akan tetapi sejatinya memerangi Islam dan Mujahidin. Berapa banyak janda-janda Syuhada, serta anak-anak yatim akibat korban kebiadaban Densus88 si pasukan Salib Indonesia. Ulah tangan-tangan mereka yang beralibikan menjaga ketertiban Negara, seorang Istri menjadi janda, seorang anak menjadi yatim karena suami dan ayah mereka dibunuh si Pasukan Salib. Hasbunalloh Wanikmal Wakil!! Tidak sampai disitu kezhaliman Pasukan Salib, disamping mereka membunuh, disamping itu juga mereka memenjarakan Ikhwan-ikhwan Mujahidin dalam penjara-penjara mereka. Ada diantara Para Tawanan itu masih tetap dizhalimi didalam Penjara-penjara mereka. Ya, kezhaliman mereka tak akan berhenti sampai Jihad ditegakkan diatas mereka.

وَلَوْلَا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَهُدِّمَتْ صَوَامِعُ وَبِيَعٌ وَصَلَوَاتٌ وَمَسَاجِدُ يُذْكَرُ فِيهَا اسْمُ اللَّهِ كَثِيرًا ۗ وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ

Artinya : "Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya." ( Qs.  Al Hajj : 40 )

Ya melalui perantara tangan-tangan Para Ikhwan yang senantiasa menegakkan Jihad, mereka tidak akan semena-mena dalam melakukan kerusakan. Sungguh pasar-pasar jihad telah dibuka, dimana sebagian orang telah berjualan, dan sebagian orang telah laku berjualan, dan sebagian orang telah merugi, dan sebagian orang masih menunggu barang dagangannya. Dan tidaklah orang yang bahagia itu melainkan ketika pasar telah dibuka, dan dia berjualan diawal, dan mendapatkan rizki pun lebih cepat, sehingga diawal juga ia meninggalkan pasar. Begitulah hakikat peperangan Salib hari ini, perang dimana yang telah berkorbar sampai suatu saat apinya akan membakar Pasukan Salib di Dabiq, BI'IDZNILLAH...!!

Sebagai penutup dari tulisan ini, penulis berkata sebagaimana yang dikatakan oleh Abu Dujanah al-Khurosaniy : ''Sesungguhnya kehidupan kita adalah sebuah kisah, dan kita para ksatrianya. Kita tulis bab-babnya dengan amal perbuatan kita. Maka berusahalah untuk menjadikan kisah-kisah kalian tercatat dalam kisah perjalanan orang-orang sholeh. Dan berusahalah untuk menjadikan akhir kehidupan kalian syahid di jalan Allah. Demi Allah, tidaklah pantas bagi para ksatria kecuali mati terbunuh. Dan tidak ada yang menghapuskan dosa-dosa kita sebagaimana halnya kesyahidan di jalan Allah.''

Kemuliaan itu bagi yang memulai (merintis dan menginspirasi) suatu amal dan perbuatan, meski pengikut/generasi setelahnya lebih baik dan lebih profesional dalam beramal.

اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

Artinya : "Beramallah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat amalmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." ( Qs. at-Taubah : 105 )

Wallahu a'lam bish-shawwab.

Bumi Allah, 2 Muharam 1439 H
Al Faqir illallah Utsman Abdurrahman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar